Persahabatan Asep Dan Ujang !! When The Story Begin (Part 1) !!

Posted by .:: setiaONEbudhi ::. on 20/08/2011

Udah lama banget nih gue gak bikin cerita geje di blog ini. Dulu gue pernah bikin cerita yang diangkat dari kisah nyata tentang “Somad’s Wedding” , rencananya gue mau bikin 6 part. Tapi mandeg di part 3. Project itu gak gue selesaikan karena permintaan dari istrinya Somad. Padahal si Somad pengennya cerita itu berlanjut. So, daripada jadi konflik, mending gue stop aja ceritanya. (padahal lumayan banyak orang yang menanyakan kelanjutan ceritanya, hiks hiks *nangis oli*)

Naah, sekarang gue mencoba kembali berkarya lagi nih. Berbekal dengan imajinasi gue yang alakadarnya, gue mencoba menyuguhkan sebuah cerita fiktiv, yang bertajuk “Persahabatan Asep Dan Ujang” .

:: When The Story Begin ::

Alkisah, di suatu desa yang bernama Bojong Kenyot, hiduplah dua orang remaja (mungkin lebih tepat disebut ABABIL) yang bernama Asep dan Ujang. Mereka bersahabat sejak dalam kandungan. Kenapa demikian, karena kedua ibu mereka juga bersahabat dan hamilnya bersamaan.

Asep (14), yang memiliki nama lengkap Asep Saepuloh ini adalah anak ke-2 dari tiga bersaudara. Anak dari pasangan Pak Engkos (39) dan Bu Juju (36). Asep memiliki 2 saudara kandung, Kokom (19), kakak perempuannya dan Sodiqin (10) yang merupakan adik laki laki satu satunya.

Asep memiliki perawakan yang cukup ganteng. Tapi karena jarang di poles, jadi tetap saja terlihat culun. Badannya tinggi tapi ceking (kayak pohon pinang). Waktu kecil kulitnya putih, tapi sekarang jadi hitam legam karena kebanyakan maen layangan dan main bola di sawah.

Keluarga Asep merupakan keluarga yang tergolong miskin. Mereka tinggal di sebuah rumah bilik yang sudah reyot. Pak Engkos bekerja sebagai petani dan istrinya kadang menjadi buruh cuci, ya mencuci apa aja, baju, karpet, celana (tapi gak ama isinya, hahahah), gorden, dll.

Sekarang ini Asep duduk di kelas 8 (2 SMP). Di sekolahnya, Asep lumayan pintar. Walaupun gak pernah dapet ranking 1, tapi Asep selalu masuk 5 besar. Dan hal ini menjadikan Asep mendapat beasiswa setiap tahunnya.

Dari kecil, Asep bersahabat dengan Ujang (14). Berbeda dengan Asep, si Ujang yang memiliki nama lengkap Ujang Sulaeman ini datang dari keluarga yang cukup pas-pasan. Maksudnya pas mau mobil, tinggal beli, pas mau rumah, tinggal beli, pas mau belanja tinggal gesek.

Ujang berperawakan mirip Gayus Tambunan, putih, pendek, agak gemuk, dan hidung nya agak oversize. Sifatnya agak sedikit manja dan cengeng. Dia juga suka memamerkan kekayaan (bapak) nya. Tapi walaupun begitu, Ujang ini berhati baik dan mudah iba.

Ujang merupakan anak tunggal dari pasangan Pak Jaya (36) dan Bu Euis (32). Pak Jaya merupakan pemilik perkebunan teh yang ada di desanya, jadi gak heran kalau keluarga ini serba berkecukupan. Sedangkan Bu Euis hanya diam saja di rumah, ceritanya jadi ibu rumah tangga yang kerjaannya ngegosip, ngerumpi, dan cuap cuap kesana kemari.

Di sekolah, Asep dan Ujang duduk sebangku. Karena Ujang tidak terlalu pintar, jadi dia sering ngintip jawaban si Asep tiap sedang ulangan. Tapi ngintipnya gak tanggung tanggung, sekali ngintip dapet nya 30 soal (itu sih full nyontek namanya).

Mereka selalu bersama sama, di kelas, di kantin, bahkan di WC pun mereka selalu barengan. Sampe sampe banyak teman temannya yang mengira kalau mereka ini adalah pasangan HOTY (Homo Of The Year). Tapi mereka gak peduli, lah wong mereka sudah sehati banget. Di mana ada Asep, di situ ada Ujang. Dan begitupun sebaliknya.

Hari demi hari mereka lewati layaknya anak anak seusianya. Bermain bersama, tertawa bersama, dan kadang membuat onar di desa dengan kenakalan-kenakalannya. Sungguh suatu persahabatan yang sangat indah memang. Dan merekapun berjanji bahwa mereka akan tetap bersahabat, sekarang, nanti, dan bahkan seterusnya.

BERSAMBUNG…